(Vibiznews-Property) Tahun 2013 merupakan momentum bagi BTN untuk menyalurkan kredit, sejalan dengan respon pasar yang positif terhadap pembiayaan perumahan di Indonesia. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meningkatkan kapasitas penyaluran kredit pada tahun 2013 menjadi sekitar Rp100,43 triliun melalui program perumahan Jamsostek.
Peningkatan itu, kata Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Senin, melonjak sekitar 28,38 persen dibanding realisasi kredit dan pembiayaan pada tahun 2012 sekitar Rp81,4 triliun.
"Tahun ini akan ada pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan, antara lain membidik program kredit perumahan bagi peserta Jamsostek," tambahnya di sela acara penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara BTN, Jamsostek, Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI).
Menurut Maryono, tingginya permintaan perumahan ke depan didorong antara lain tingginya permintaan masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah terutama bagi para pekerja.
"Kebutuhan masyarakat rumah masih sangat tinggi, namun tidak sebanding dengan kemampuan untuk menyediakannya. "Backlog" kebutuhan rumah mencapai sekitar 13.500.000 rumah, sementara permintaan per tahun berkisar 800.000 rumah," katanya.
Untuk menangkap peluang usaha dan merealisasikan kebutuhan rumah tersebut diutarakan Maryono, BTN bermitra dengan Jamsostek, REI dan APERSI bersama-sama menyediakan rumah bagi para peserta Jamsostek.
"Jamsostek akan memberikan 'data base' pekerja yang menjadi anggota tetapi belum memiliki rumah. Sementara REI dan APERSI akan membangun rumahnya, dan Bank BTN menyiapkan pembiayaannya melalui KPR," ujar Maryono.
Peserta Jamsostek yang memperoleh fasilitas kredit perumahan dibagi dalam dua kelompok yaitu, peserta yang memproleh fasilitas kredit perumahan untuk rumah murah subsidi (fasilitas likuiditas pembangunan perumahan/FLPP) dan kredit rumah seharga Rp200 juta - Rp300 juta, yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anggota.
"Kami mempunyai keinginan untuk memberikan dukungan terhadap pemerintah bagaimana agar "backlog" masalah penyediaan rumah itu dapat segera diatasi," ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2013 komposisi kredit Bank BTN terbesar masih pada kredit perumahan 85 persen dan kredit non perumahan 15 persen.
"Jamsostek, REI dan APERSI memiliki kompetensi untuk memberikan dukungan guna mengurangi backlog tersebut," katanya.
Sementara itu, Direktur Jamsostek Elvyn G. Masassya mengatakan, dari sebanyak 11,7 juta peserta Jamsostek saat ini, terdapat 4,5 juta orang peserta yang "eligible" masuk dalam program kepemilikan rumah dari BTN.
Elvyn menjelaskan, kriteria peserta Jamsostek yang berhak mendapat uang muka perumahan yaitu yang sudah menjadi peserta minimal selama satu tahun, dengan uang plafon uang muka Rp50 juta per peserta.
"Bagi peserta yang mengikuti program ini akan dilakukan segmentasi yaitu dari sisi usia, upah minimum provinsi dan lainnya. Sepanjang kepesertaannya sudah lebih dari satu tahun sudah bisa mendapatkan program uang muka," kata Elvyn.
Meski demikian ia memastikan, bahwa Jamsostek bukan berperilaku sebagai bank, namun sebagai penyedia dana uang muka, namun yang mengesekusi tetap Bank BTN.
"Uang muka yang diberikan merupakan bagian dari laba Jamsostek yang diberikan kepada peserta Jamsostek dalam bentuk manfaat nonfinansial. Bukan hibah, bukan hak peserta, namun ini bagian dari program Jamsostek memberikan manfaat tambahan kepada pekerja," ujar Elvyn.
Ia menambahkan, pada tahun 2013 Jamsostek siap mengalokasikan dana sekitar Rp200 miliar sebagai tambahan penyediaan uang muka perumahan bagi pekerja, dengan tingkat bunga sekitar enam persen, jangka waktu 15 tahun.
Menurutnya, program ini pada tahap awal direalisasikan pada tiga wilayah yang menjadi kantong-kantong pekerja yang merupakan peserta Jamsostek, meliputi Jabodetabek, Jawa Barat, dan di Jawa Timur.
Terkait jaminan pengembang perumahan bagi peserta Jamsostek tersebut, Elvyn menegaskan, bahwa pihaknya tentu memilih para pengembang yang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam menyediakan perumahan yang merupakan bagian dari REI dan APERSI.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting berpendapat fasilitas pemberian kredit perumahan ini pasti akan banyak dimanfaatkan oleh peserta Jamsostek. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan berbagai layanan perbankan lainnya dari Bank BTN, seperti pencairan klaim, penarikan tabungan, maupun transfer.
0 komentar:
Posting Komentar