(Berita Daerah - Jawa) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2013 menargetkan ekspor komoditas hortikultura minimal satu kontainer per hari, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jateng Aris Budiono.
"Hal tersebut disesuaikan dengan tingginya permintaan komoditas hortikultura di wilayah Jawa Tengah," katanya pada temu wicara dengan kelompok tani pada Festival Hortikultura Jateng 2013 di Sub Terminal Agribisnis Soropadan, di Temanggung, Senin.
Ia menyebutkan produk ekspor hortikultura Jateng, antara lain buncis, terong, melon, kentang, nanas, salak, semangka, durian, manggis, tanaman hias, dan aneka sayuran.
"Setiap tahun permintaan ekspor selalu meningkat, tahun 2011 mencapai 444 ton, pada 2012 sebanyak 927 ton. Negara tujuan bukan hanya Singapura saja, tetapi juga negara lain, seperti Cina, Malaysia, dan Arab Saudi," katanya.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengimbau para importir berupaya tidak mengimpor hasil hortikultura, karena hasil pertanian di dalam negeri sudah cukup baik.
"Memang peraturan untuk impor sekarang dipermudah, tetapi kami juga meminta pada importir untuk memberdayakan petani lokal, karena ketika petani dibina dengan baik pasti akan menghasilkan produk yang baik," katanya.
Ia mengatakan pasar ekspor hortikultura saat ini telah terbuka, antara lain ke Amerika Serikat, Rusia, Cina, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Bumi Sari Lestari Agus Yuwono sebagai salah satu eksportir hortikultura di Jateng mengatakan saat ini pihaknya setiap hari mampu mengekspor berbagai komoditas, antara lain terong, buncis, cabai merah, dan cabai hijau ke Singapura dan Malaysia.
Ia menyebutkan setiap hari mampu mengirim sekitar satu ton melalui pesawat dan pada April mendatang bisa dua ton per hari.
"Banyak 'buyer' yang menunggu, bahkan di Singapura ada tiga 'buyer'. Untuk mencukupi kebutuhan ekspor, kami membangun kemitraan dengan petani sehingga setiap hari persediaannya selalu ada," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar