Vibiz Media

Vibiz Media
Pasangkan Iklan anda di web portal kami

Berita Daerah

Berita Daerah
Media Pemasangan Iklan Daerah & Investasi Daerah

Vibiznews

Vibiznews
Media Pemasangan Iklan Seputar Investasi & Ekonomi

Info Teknologi

Info Teknologi
Media Pemasangan Iklan Seputar Teknologi

Info Belanja

Info Belanja
Media Pemasangan iklan Seputar Market

Training COA

Training COA
Training COA bersama Property Bisnis Academy
Home » » Cadangan Devisa Negara Turun

Cadangan Devisa Negara Turun

Membuka perdagangan pagi tadi, Bursa Saham Indonesia berkurang 4,124 poin (0,08%) ke level 4.921,944 bergerak fluktuatif dalam rentang yang tipis di awal pekan ini. Minimnya sentimen membuat IHSG bergerak cukup datar.

Kekuatiran dari krisis utang Eropa membuat pelaku pasar semakin berhati-hati dalam transaksi. Meski sempat melemah, indeks juga sempat menanjak hingga posisi tertingginya di 4.934,452.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 26,460 poin (0,54%) ke level 4.899,608 terkena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan berbasis konsumer jadi target aksi jual.

Pelemahan paling dalam diderita saham-saham berbasis konsumer, seperti Gudang Garam, Mayora, dan HM Sampoerna, dibuntuti saham konstruksi dan agrikultur. Investor asing tidak mau ketinggalan ikut ambil untung.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (8/4/2013), IHSG berkurang 28,547 poin (0,58%) ke level 4.897,521. Sementara Indeks LQ45 turun 5,198 poin (0,63%) ke level 825,463.

Dua sektor saham berhasil menguat di penghujung perdagangan, yaitu sektor tambang dan aneka industri. Sayangnya, delapan sektor jatuh ke zona merah membuat IHSG ditutup negatif.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 164.524 kali pada volume 5,195 miliar lembar saham senilai Rp 6,03 triliun. Sebanyak 103 saham naik, sisanya 170 saham turun, dan 98 saham stagnan.


Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 9.745 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pasar saham Jepang jadi satu-satunya bursa Asia yang menguat hari ini berkat rencana pemberian stimulus moneter oleh pemerintahnya. Bursa-bursa regional lainnya menutup perdagangan di teritori negatif.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 20.000 ke Rp 1.020.000, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 1.100 ke Rp 6.750, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 700 ke Rp 8.900, dan Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 30.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.850 ke Rp 49.800, Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 11.100, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 350 ke Rp 64.150, dan BCA (BBCA) turun Rp 300 ke Rp 10.700.


Hari ini BI mengummkan bahwa cadangan devisa negara turun 0,38 miliar dolar per akhir Maret 2013. Cadangan devisa Indonesia per 28 Maret 2013 mencapai 104,80 miliar dolar AS atau turun 0,38 miliar dolar AS dibanding posisi 28 Februari 2013 yang mencapai 105,18 miliar dolar AS.

Laporan Perkembangan Besaran Moneter Bank Indonesia (BI) melalui laman resmi BI di Jakarta, Senin, menyebutkan penghitungan posisi cadangan devisa itu menggunakan konsep "International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL)" atas dasar harga berlaku dengan Format Official Reserve Asset (ORA).


Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri.

0 komentar:

Posting Komentar