Naiknya harga gas elpiji, sudah pasti diikuti dengan melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari. Kalangan usaha kecil menengah (UKM) seperti industri makanan rumahan, perajin tempe tahu, restoran dan pedagang warung nasi akan menaikkan harga dagangannya. “Mereka akan menaikkan harga lima hingga sepuluh persen,” kata Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Franky Sibarani, Sabtu (20/4).
Langkah mereka ini, terkait dengan keputusan Pertamina yang menaikkan harga gas elpiji 12 Kg hingga mencapai Rp13 ribu/tabung.
Sehari sebelumnya, General Manager Pertamina Region III, Hasto Wibowo, mengakui kenaikan harga gas elpiji 12 Kg hampir mencapai Rp13 ribu/tabung. Kenaikan mulai berlaku minggu ketiga April ini atau Senin (22/4).
Selama ini, kata Franky, tidak sedikit industri makanan rumahan, perajin tempe tahu, restoran dan pedagang warung nasi yang menggunakan gas elpiji 12 Kg sebagai sumber energi. Dengan naiknya harga gas elpiji itu beban mereka makin bertambah. Apalagi tarif dasar listrik juga naik.
Bahkan bagi pemilik restoran dan pedagang warung nasi, kenaikan harga gas elpiji 12 Kg makin menambah daftar panjang beban mereka. Sampai sekarang mereka juga masih dihantui melambungnya harga daging. Maka, mau tidak mau mereka menaikkan harga barang dagangannya sebagai kompensasi semua beban yang diterimanya.
Untuk menekan biaya ke depan, Franky menambahkan tidak menutup kemungkinan mereka beralih ke gas elpiji 3 Kg.
Gas Elpiji Naik, Pedagang Makanan Naikan Harga 10 %
Posted by Unknown
Posted on 10.00
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar